1. Wajib Belajar 13 Tahun: Inklusif Sejak Dini
Kebijakan wajib belajar yang sebelumnya berfokus pada 9 tahun (SD hingga SMP), kini diperluas menjadi 13 tahun, meliputi pendidikan usia dini (PAUD), pendidikan dasar, hingga menengah atas. Langkah ini diambil sebagai bentuk investasi jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Dengan memperkuat pendidikan sejak usia dini, pemerintah ingin memastikan bahwa anak-anak Indonesia memiliki fondasi yang kuat dalam hal literasi, numerasi, serta nilai-nilai kebangsaan dan karakter. Ini juga merupakan respons terhadap kebutuhan zaman, di mana kesenjangan kualitas pendidikan perlu ditekan sejak tahap paling awal.
2. Beasiswa Unggulan: Membuka Peluang, Mendorong Prestasi
Tahun 2025 juga menjadi tonggak penguatan program beasiswa unggulan, baik untuk jenjang pendidikan menengah maupun tinggi. Beasiswa ini tidak hanya untuk siswa yang yang berprestasi dari keluarga yang tidak mampu tetapi juga mereka yang menunjukan di bidang lainnya seperti sains,teknologi,seni,hingga kewirausahaan.
Program ini disiapkan dengan pendekatan yang lebih adaptif dan berbasis kebutuhan. Beasiswa tidak hanya untuk mencakup biaya pendidikan, tetapi juga pelatihan, pengembangan soft skills, serta akses ke jaringan profesional dan industri. Dengan begitu juga ,lulusan tidak hanya pintar secara akademik,tetapi juga siap bersaing secara global.
3. Revitalisasi Sekolah: Infrastruktur dan Kurikulum yang Relevan
Revitalisasi sekolah menjadi elemen penting dalam strategi pendidikan 2025. Fokusnya mencakup perbaikan infrastruktur fisik, digitalisasi sistem pembelajaran, serta pembaruan kurikulum agar lebih relevan dengan dunia kerja dan perkembangan teknologi.
Pemerintah mendorong sekolah untuk menjadi pusat pembelajaran yang inspiratif dan aman bagi semua siswa. Digitalisasi juga ditingkatkan, dengan penyediaan perangkat teknologi, pelatihan guru, serta penguatan konten pembelajaran berbasis teknologi.
Tak kalah penting, kurikulum 2025 menekankan pada penguatan karakter, kreativitas, kolaborasi, dan pemikiran kritis — keterampilan penting dalam menghadapi dunia yang terus berubah.dan juga P5 yaitu pendidikan karakter yang berlaku di kurikulum merdeka
Menyiapkan Generasi Emas 2045
Ketiga prioritas ini merupakan bagian dari grand design Indonesia dalam menyiapkan Generasi Emas 2045, di mana Indonesia diproyeksikan menjadi investasKetiga prioritas ini ketiga prioritas ini merupakan bagian dari grand design Indonesia dalam menyiapkan Generasi Emas 2045, di mana Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu investasi di bidang pendidikan menjadi kunci untuk memastikan bonus demografi Indonesia benar-benar menjadi berkah, bukan beban.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat, diharapkan visi Indonesia Cerdas dan Berkualitas dapat benar-benar terwujud.